🌖 Kyai Ulin Nuha Arwani
KanjengKyai Adipati Ario Tjondronegoro 2 1812 1837 4 Kanjeng Pangeran Ario Tjondronegoro 4 1837 1865 5 Kanjeng R Mas AA Tjokronegoro 5 1865 1885 * Tidak diketahui: 1885 K.H. Ulin Nuha Arwani; K.H. Ulil Albab Arwani; K.H. Achmad Rofiq Hadziq; K.H. Subhan ZE; Tokoh olahraga. Liem Swie
KH. Arwani Amin Said; KH Ulin Nuha Arwani; KH Ulil Albab Arwani; K.H. Manshur MA . Pendidikan. Pondok Pesantren Yanbu'ul Qur'an, Kudus dalam pengembangan pendidikannya membuka beberapa unit pendidikan sebagai berikut: Pendidikan Formal 1. MTs 2. MA . Pendidikan Non Formal 1. Tahfidz al-qur`an 2. Madrasah Diniyah 3. Mahad Aly
6305 Biografi Ulin Nuha Cilacap - Akhir-akhir ini mencuat lagi nama seorang pendakwah muda yang mulai digandrungi masyarakat. Nama beliau semakin dikenal setelah sholawat beliau viral di beberapa media sosial seperti tiktok, instagram, dan facebook. Pendakwah muda tersebut bernama Ustadz Ulin Nuha atau yang biasa disapa Ki Dalang Ulin Nuha.
Siapayang tidak kenal Kyai Arwani Kudus. Beliau merupakan ulama yang populer di Indonesia, terlebih di Pulau Jawa. Murid dari Kiai Muhammad Munawir, Krapyak, Yogyakarta ini juga dikenal sebagai kiai ngabéhi yang berasal dari bahasa Jawa kabeh. Kabeh artinya semua. Makara ngabéhi memiliki arti menyeluruh/menguasai.
Semarang 04/01) - Pascasarjana UIN Walisongo Semarang hari ini menyelenggarakan Ujian Terbuka Promosi Doktor Promovendus Ulin Nuha, S. Pd. I, M. Pd. I., NIM:1400039051 dengan judul Disertasi "Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 di MAN 3 Sleman dengan Model Countanance Stake" bertempat di Ruang Promosi Doktor Lt. 3 Kampus 1 UIN Walisongo.
TopPDF 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - PROGRAM HAFALAN HADITS DI TKIT UMAR KHATAHAB PURWOSARI KUDUS TAHUN AJARAN 2016/2017 - STAIN Kudus Repository dikompilasi oleh 123dok.com
Dari23 pengurus di jajaran Katib Syuriyah, hanya 4 orang yang lama termasuk Kyai Niam. Sementara, dari 26 di jajaran Rais Syuriyah, ada 6 yang lama. KH. Ulin Nuha Arwani
KHUlin Nuha Arwani; KH Ulil Albab Arwani; KH. Manshur MA; Lembaga Pendidikan. Pondok Pesantren Yanbu'ul Qur'an, Kudus dalam pengembangan pendidikannya membuka beberapa unit pendidikan sebagai berikut: Profil Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu Semarang. Profil Pondok Pesantren Salaf Modern Thohir Yasin Lombok Timur.
IniPesan Terakhir Nyai Nur Ismah Sebelum Wafat. Aktivitas mengaji Al-Quran di pesantren dan rumah-rumah di Nusantara. (Foto: Istimewa) Nyai Hj.Nur Ismah binti Abdullah Salam, meninggal dunia, Jumat malam, 18 September 2020. Wafatnya isteri KH Ulin Nuha Arwani, Pegasuh Pesantren Yanbu'ul Qur'an Kudus, ternyata menyita perhatian banyak kalangan
KyaiMu'in pada tahun 1985; (d) metode Yanbu'a Kudus, merupakan metode yang disusun oleh Kyai-Kyai pengasuh pondok tahfidz Yanbu'ul Quran yaitu K.H. Agus M.Ulin Nuha Arwani, K.H. Ulil Albab Arwani dan K.H. M. Manshur Maskan. Metode yang menekankan penggunaan Mushaf Rasm Usmani ala Timur Tengah yang
KyaiMansur yang nderekke beliau hendak menegur, mengingatkannya bahwa ada simbah Kyai di situ. Allahu yarham KH. Arwani dawuh, Ulin Nuha Karim. Hikmah Cerita. WALI TANPA ALAS KAKI. 10 Desember 2021. Ziyad Mubarok. Sholawat. FADHILAH SHOLAWAT (2) 29 Oktober 2021. Ziyad Mubarok. Sholawat.
Beliauadalah istri ulama besar dari Kudus yaitu Romo KH.Ulin Nuha Arwani. Ibu nyai meninggal kemaren yaitu Jumat 18 September 2020. Sebagai salah seorang guru besar khafidzoh Al Quran, Wafatnya Ibu Nyai Nur Ismah pun tersebar sangat cepat keseluruh pelosok negeri via jaringan media sosial. Akan tetapi yang perlu digaris bawahi, bahwa Romo Yai
mfSa2. KH Ulin Nuha Arwani Kudus - Menjadi penghafal Al-Quran saja tidaklah cukup. Membaca Al-Quran juga memiliki etika dengan haqqa tilawatih, Demikian pesan KH Ulin Nuha Arwahi dalam Haflah Khatmil Qur'an PP Al Badriyyah Suburan Mranggen Kabupaten Demak, Ahad 22/04/2018. "Mengaji dan mempelajari Al-Quran itu harus sampai tahqiq atau haqq tilawatih," tutur Kiai Ulin. "Baik dengan lisan, yakni membacanya dengan ilmu tajwid, dengan akal, yakni mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an, dan dengan hati, yakni memahami dan mengaplikasikan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” imbuh Kiai asal Kudus ini menjelaskan. Lebih lanjut putra KH Arwani Amin AH ini berpesan, "Al-Qur'an yang telah dipelajari, usahakan selalu dibaca sesuai ajaran yang telah diterima dari guru beserta adab-adabnya". Beliau menerangkan maksud dari shahibul Qur'an dalam sebuah kitab tafsir yaitu orang yang mulazim litilawatih yakni orang yang selalu membacanya, mutakhalliq biakhlaqih yakni mempunyai adab sebagaimana yang diajarkan Al-Qur'an, dan wal amilu bih yakni mengamalkan dawuh-dawuh Al-Qur'an. Pengasuh PP Al Badriyyah, KH Muhibbin Muhsin AH menegaskan pesan Kiai Ulin tersebut. Pada para santri, Kiai Muhibbin berpesan agar para santri memiliki akhlak seperti dalam ajaran Al-Qur’an, selalu tawadhu’, dan mengabdi kepada guru atau kiai supaya mendapat keberkahan dalam hidupnya. Haflah yang dihadiri ribuan santri dan alumi, merupakan wisuda khatmil qur'an ke 42 ini terdiri dari khatam bil ghaib hafal 30 juz sejumlah 9 santri putra dan putri, khatam binnadzar membaca 30 juz 40 santri putra dan 64 santri putri, dan juz amma putra 37 santri, dan juz amma putri sebanyak 90 santri. [
MURIANEWS, Kudus – Kabar duka datang dari Kota Kretek. Istri dari KH Ulin Nuha Arwani yang juga pengasuh Ponpes Yanbu’ul Quran Kudus Bu Nyai Hj Ismah wafat, Jumat 18/9/2020 malam. Ketua Pimpinan Anak Cabang PAC Gerakan Pemuda GP Ansor Kota, Kudus M Fathul Munif membenarkan hal tersebut. Munif pun mendapat kabar jika Bu Nyai Ismah menghembuskan napas terakhir sekitar pukul WIB. “Benar mas, saya mendapat kabar tadi sekitar pukul setengah sembilan,” ucap dia via pesan singkat WhatsApp, Jumat malam. Untuk pemakaman sendiri, kata Munif, dia mendapat info jika akan dilangsungkan malam Ini. Atau tepatnya, sekitar pukul WIB. “Kalau untuk gerahnya sakitnya apa saya kurang tahu,” ujarnya. Pihaknya pun atas nama pribadi maupun atas nama PAC GP Ansor Kota mengucapkan berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya Bu Nyai Ismah. “Beliau orang yang sangat baik,” jelasnya. Sementara itu, beredar pesan singkat dari pihak keluarga yang berisikan harapan untuk santri dan masyarakat agar tidak takziah ke rumah duka. Hal tersebut, dilakukan untuk menghormati protokoler kesehatan dari pemerintah. Reporter Anggara Jiwandhana Editor Ali Muntoha
Jika anda bertanya pesantren terdepan yang mencetak para penghafal Alqur’an dengan kualitas terbaik maka salah satu jawabannya adalah Pon-Pes Yanbu’ul Qur’an Kudus. Pesantren Alqur’an rintisan Kyai Agung Mbah Arwani Amin Said ini dikenal sebagai pesantren Alqur’an terbaik di Indonesia. Dan sekarang yang memimpin adalah beliau Si Mbah Kyai Ulin , putra pertama Mbah Arwani. Mbah Arwani yang merupakan Mursyid Tariqah Khalidiyyah yang mempunyai Khanaqah atau pondok Tareqah di Dusun Kwanaran ini pun menitiskan kekhilafahan tareqahnya kepada Mbah Ulin . Jadi sebagaimana abahnya, Kyai Ulin juga memimpin Pondok Takhfidh sekaligus menjadi Murabbiy Tariqh di Induk Kwanaran Kudus. Dikatakan induk, karena cabang-cabang pondok Tareqah Kwanaran sudah mencapai ratusan mungkin tersebar di sepanjang Pantura Jawa. Perawakan Mbah Ulin yang gagah, ganteng dan rapi selalu menyenangkan jika dipandang . Tetapi tutur kata halus beliau lebih menyenangkan lagi di dengarkan. Kepada siapapun beliau selalu memakai bahasa kromo inggil jawa halus . Bentuk penghormatan beliau kepada siapa saja tanpa memandang status serta umur bersangkutan. Begitulah salah satu bentuk ketawadhu’an. Beliau anak Kyai besar. Anak Waliyullah yang oleh Mbah Hamid Pasuruan di beri julukan Mbah Arwani Wali Kudus . Meskipun seorang anak tokoh besar, Mbah Ulin saat masih mondok di Pondok Asuhan Kyai Wali Muhammadun Pondowan Pati Jawa Tengah, beliau masak ya masak sendiri. Giliran menyapu halaman beliau yang menyapu sendiri. Paman penulis, Kyai Mansur yang kebetulan teman satu kamarnya sering kali saat melihat Gus Ulin begitu biasanya beliau dipanggil, bahkan sampai sekarang saat beliau sudah beranjak sepuh memegang sapu lidi, Kyai mansur mencoba memintanya ” Gus, biar saya saja yang menyapu untuk panjenengan.” Kata Paman Saya. Mbah Ulin selalu menolak dan dengan halus mengatakan terima kasih saja. Ketawadlu’an ini yang merupakan ciri khusus beliau. Hanya saja, karena beliau itu di takdirkan Allah menjadi seorang yang kaya raya. Punya mobil mewah serta pakaian beliau selalu tampak rapi dan wangi , kadang kala membuat orang salah menilai. Gus Lukman al-Hakim putra Kyai sepuh Jekulo Kudus pernah cerita. Salah seorang teman disaat melihat keadaan diri Mbah Ulin yang seperti itu dia berkata ” Kyai Tareqah koq kaya raya. Bajunya bagus-bagus dan mobilnya mewah . Tidak pantas ya ? Mestinya Kyai Tareqah itu harus khumul , tidak suka bermewah-mewah.” Nah, selang seminggunya teman itu sowan kepada Habib Anis bin Alawiy Al Habasyi Shohib Gurawan Solo. Gus Lukman memang mulazamah majlis Rauhah al Arif Billah Habib Anis. Pada kesempatan itu, saat temen itu baru saja duduk, tiba-tiba Habib datang menghampiri dia dan bertanya ” Antum dari mana ? ” Tanya Habib Anis. ” Dari Kudus, Habib ” Jawabnya. ” Alhamdulillah, Kudus itu ada seorang Kyai yang sebenar-benarnya Kyai. Namanya Kyai Ulin Nuha. Antum kalau ada perlu apa soal keagamaan datang kepada Kyai Ulin Nuha ya ? ” Tutur Habib Anis. Temen itu langsung teringat keingkaran hatinya kepada Kyai Ulin dan sontak teguran Habib Anis itu yang merupakan Kasf agung beliau membuatnya jatuh lemas dan menangis menyesali diri. Dia baru sadar seseorang tidak boleh menilai maqamat orang lain dari penampilan lahiriyahnya saja. Karena itu adalah Sirr , dan sirr tempatnya ada di dalam . Tiada bisa melihat kecuali ahlinya. Laa ya’riful jauhar illal Jauhariy. Tiada mengerti karat derajat mutiara kecuali Tukang Mutiara. Tetapi penulis juga memaknai persaksian Habib Anis tentang Kekiyaian yang sebenarnya dari Mbah Ulin adalah salah satu bukti ketulusan serta keikhlasan Kyai Ulin dalam menjalani hidupnya. Penulis tahu persis karena penulis -alhamdulillah- arbainiyyah penulis dalam bimbingan beliau . Dalam banyak kesempatan , dihadapan ratusan murid – murid Tareqah pun, saat ada yang bertanya tentang satu hukum agama atau masalah tareqah kepada beliau dan tampaknya beliau benar-benar belum mengerti jawabannya, maka tanpa malu beliau akan menjawab ” Kulo dereng mangertos jawabanipun. Insyaallah benjang menawi sampun pikantuk jawaban panjenengan kawula paringi pirsa, saya belum tahu jawabannya . Insyaallah besok kalau saya sudah ketemu jawabannya anda akan saya beri tahu .” Masyallah, seorang mursyid, seorang Kyai besar dihadapan banyak murid tanpa malu mengatakan Laa Adriy, AKU TIDAK TAHU. Penulis ingin bertanya kepada anda, sosok ahli ikhlas semacam beliau ini di zaman sekarang masih ada apa tidak ? Apalagi kyai ataupun para ustadz televisi . Tidak ada yg tidak tahu bagi mereka. Semua pertanyaan pasti di jawab. Bener salah belakangan. Penulis menjadi memahami makna Habib Anis tentang SEBENAR-BENARNYA KYAI ini. Saya teringat cerita sejenis yang hampir ribuan tahun lampau sudah dianggap langka. Cerita tentang Imam Malik ra. Haitsam bin Jumail berkata ” Aku menyaksikan Imam Malik yg di tanya 48 pertanyaan dan dia menjawab untuk 33 pertanyaan tersebut dengan jawaban AKU TIDAK TAHU ..” Imam Malik sendiri berkata ” Sangat penting seorang yang Alim mewariskan kepada para murid dan rekan di sekelilingnya ucapan LAA ADRIY, Aku Tidak Tahu Jawabannya, sampai akhirnya kebiasaan itu menjadi pokok dalam genggaman mereka, sehingga jika ada yang bertanya dengan soal yang tidak diketahui jawabannya maka mereka akan sigap menjawab Aku Tidak Tahu ” Dalam bentuk seperti ini saya memandang Kyai Ageng Hajji Ulin Nuha beberapa tingkat telah mengalahkan Kyai-kyai serta mursyid-mursyid yang lain. Semoga Allah memanjangkan umur beliau dan para Kyai Ageng, para Mursyid yang lain. Tetap dalam kesehatan dan keselamatan sehingga kami semua selalu mendapat limpahan keberkahan mereka semua , Amin. Lahu Al-Faatihah Tamat Penulis Ustadz Muhajir Madad Salim
kyai ulin nuha arwani